Bahan Ramen


Ramen merupakan salah satu hidangan khas Jepang yang juga populer di Indonesia. Di Jepang ramen sudah berkembang menjadi makanan lokal daerah dengan keunikan dan citarasa yang khas dari daerah tersebut serta komposisi bahan yang membuat rasanya semakin unik. Berikut ini merupakan bahan-bahan yang terdapat dalam ramen:

1.       Mie
Mie merupakan bahan utama dalam ramen. Yang menjadi cirikhas mie ramen adalah panjang dan elastis, namun varietas ramen di Jepang yang begitu banyak membuat mie yang digunakan juga bervariasi, mulai dari yang tipis hingga yang tebal, dari mie yang lurus sampai bergelombang.

2.       Kuah
Bahan utama ramen adalah mie dan kuah, secara umum terdapat empat jenis kuah yang digunakan dalam ramen: Shio (kaldu garam), Shoyu (kaldu kecap jepang), Miso (kaldu hasil fermentasi beras atau kedelai dengan menambahkan garam), dan yang terakhir Tonkotsu (kaldu tulang babi).

3.       Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap untuk isian maupun topping dalam ramen sangat bervariasi, berikut ini adalah beberapa bahan yang sering dijumpai dalam beberapa varian menu ramen:
·         Chasu (irisan lemak dari daaging babi panggang atau rebus)
Chasu merupakan topping yang sering digunakan di kebanyakan restoran di Jepang, biasanya dalam satu porsi terdapat satu sampai dua potong chasu.
·         Menma (rebung yang difermentasikan)
·         Negi (daun bawang hijau yang dicincang atau diiris)
·         Moyashi (tauge)
Dapat disajikan mentah atau dimasak untuk menambah rasa manis dan crunchy.
·         Tamago (telur)
·         Nori (rumput laut yang dikeringkan)
·         Kamaboko (bahan olahan dari ikan yang dihaluskan)
·         Jagung
Seringkali dipadukan dengan mentega dan disajikan pada miso atau shio ramen.
·         Wakame (salah satu jenis rumput laut)
·         Bayam

·         Acar Jahe

0 comments:

Kuah Ramen

Kuah Ramen

Ramen merupakan makanan khas Jepang yang sudah popular di kalangan masyarakat Indonesia. Ramen itu sendiri merupakan makanan berkuah yang berbahan dasar mie. Yang menjadikan makanan ini digemari dan membuat makanan ini berbeda dengan olahan mie lainnya adalah cita rasa dari kuahnya.
Secara umum kuah ramen dapat dibedakan menjadi empat jenis :

1.       Shio Ramen
Shio dalam bahasa jepang berarti garam, oleh karena itu ramen ini cenderung lebih asin dari ramen lainnya. Kuahnya agak pucat dan berwarna kekuning-kuningan dibuat dari kombinasi ayam, sayuran, minyak ikan dan rumput laut. Terkadang  tulang babi juga ditambahkan, akan tetapi tidak direbus lama seperti saat membuat ramen tonkotsu, sehingga kuahnya terasa ringan dan tidak terlalu keruh. Mie yang digunakan untuk ramen ini teksturnya cenderung lurus.







2.       Shoyu Ramen 
Kuah ramen ini dibuat dengan bumbu dasar Shoyu (kecap Jepang), warna dari kuahnya cenderung coklat dan bening. Kaldunya dibuat dari shoyu, daging ayam atau sapi, terkadang juga ikan sehingga membuat rasanya tajam, asin, gurih namun tetap ringan di langit-langit mulut. Mie yang digunakan biasanya memiliki tekstur yang cenderung keriting.





3.       Miso Ramen
 Kuah dari ramen ini terbuat dari miso yang merupakan bahan makanan hasil dari fermentasi kedelai atau beras dengan menambahkan garam. Kuah miso ramen berwarna kuning kecoklatan dan kuahnya lebih kental. Kaldunya dibuat dari miso yang dicampur kaldu ayam dan minyak ikan, terkadang juga dicampur minyak babi untuk membuat rasanya lebih berat, sedikit manis dan hangat. Mie yang digunakan cenderung keriting, tebal dan sedikit kenyal.





4.       Tonkotsu Ramen 
Tonkotsu dalam bahasa Jepang berarti tulang babi. Kuah ramen ini dibuat dari tulang babi yang direbus selama berjam-jam sehingga menghasilkan kaldu berlemak berwarna putih yang rasanya gurih, sehingga warna kuahnya cenderung putih keruh. Mie yang digunakan cenderung tipis dan lurus.


0 comments:

Asal Usul Ramen

Asal Usul Ramen

Ramen merupakan salah satu makan yang populer dikalangan masyarakant dan dikenal sebagai makan mie berkuah khas Jepang. Meskipun identik dengan kuliner Jepang namun sebenarnya ramen merupakan makanan yang berasal dari China. Orang Jepang sendiri sering menyebut ramen dengan istilah chuka soba atau mie Tiongkok. Istilah ramen sendiri diambil dari bahasa China (La Mien yang berarti mie), yang kemudian disesuaikan dengan lidah pengucapan Jepang menjadi Ramen.


Ramen di Jepang dikenalkan oleh seorang ilmuan Konghucu yang diperuntukan untuk Tokugawa Mitsukuni (seorang damiyo yang memiliki pengaruh dibidang politik pada zaman edo) sebagai signature dish saat diundang ke dalam sebuah jamuan keluarga bangsawan. Sejak saat itu ramen mulai menyebar terutama dikawasan pemukiman keturunan Tionghoa.

Pada masa itu ramen menyebar melalui warung makan yang dikelola oleh imigran asal Tiongkok, selain itu ada juga yang berjualan keliling menggunakan gerobak dorong. Pada pertengahan tahun 1900an para pedagang kakilima ini sudah berjualan keliling memakai grobak sambil meniup terompet charamela, karena itu penjual ramen keliling dalam bahasa Jepang sering disebut dengan charamela. Dalam perkembangannya pedagang keliling sekarang sudah menggunakan pemutar rekaman sebagai pengganti charamela dan menggantikan gerobak dengan mobil sebagai kedai berjalan.

Ramen berkembang pesat di Jepang, dan tiap kota di Jepang biasanya memiliki ramen lokal yang menjadi ciri khas daerah tersebut sebagai daya tarik pariwisata. Kehadiran ramen lokal ini berawal pada tahun 1980an yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian daerah dengan mempromosikan keunikan daerah masing-masing, salah satunya melalui ramen lokal. Kehadiran ramen lokal ini memiliki nilai komersil yang tinggi, karena itu biro perjalanan di Jepang juga menawarkan paket wisata kuliner untuk menikmati ramen-ramen terkenal dari berbagai daerah.


Tertarik dengan Ramen, pelajari lebih lanjut mengenai ramen dan peluang usahanya.
http://www.hotcaketm.com/
Mumpung lagi ada promo

RameOizhi

RameOizhi

RameOizhi

RameOizhi

0 comments:

Premium Blogspot Templates
Copyright © 2012 Waralaba|Franchise|Peluang Usaha|Peluang Bisnis|Usaha|Bisnis|Pancake|Waffle